Selasa, 19 Mei 2020

7 Tantangan Guru di Masa Pandemi Covid-19

Pertengahan Pebruari 2020 Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) mulai mewabah di Indonesia. Pada pertengahan Maret 2020, Mendikbud mengeluarkan kebijakan dengan program belajar dari rumah. Dengan keluarnya kebijakan tersebut para guru kebingungan bagaimana cara melaksanakan program belajar dari rumah. Mereka berjuang keras agar belajar dari rumah terlaksana sesuai kondisi masing-masing sekolah.
Untuk melaksanakan pembelajaran dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh merupakan tantangan tersendiri bagi guru. Guru harus  memastikan bahwa seluruh peserta didik yang menjadi asuhannya benar-benar mendapatkan layanan belajar dengan baik. Pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan melalui dalam jaringan (daring) atau online maupun melalui pembelajaran luar jaringan (luring) atau offline.
7 tantangan guru dalam melaksanakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

1.      Penguasaan Teknologi.
Pada era sekarang ini pembelajaran jarak jauh lebih identik dengan pembelajaran secara daring. Platform-platform teknologi pembelajaran secara daring sangat banyak seperti WhatsApp (WA), Google Form, Google Classroom, Zoom, Ruang Guru, Rumah Belajar, TVRI, Youtube dan lain-lain. Guru bisa memanfaatkan semua itu untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.
Tantangan yang dihadapi sebagaimana diungkapkan oleh Gogot Suharwoto dari Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud, beliau mengatakan bahwa saat ini teknologi masih sulit masuk di ruang-ruang kelas, disebabkan masih banyaknya guru-guru yang gagap teknologi (gaptek). 
“Kompetensi TIK jumlah guru yang akrab dengan teknologi tak sampai 50 persen dari total guru yang ada. Itu terlihat dari pemetaan yang teranyar,” kata Gogot.
Melihat kenyataan di atas maka penguasaan teknologi bagi para guru menjadi tantangan besar. Guru perlu terus meningkatkan kemampuan teknologinya dalam pembelajaran baik secara online atau saat pembelajaran di kelas. Pada dasarnya untuk penguasaan teknologi pembelajaran tidaklah sulit, kemauan untuk belajar itu yang diperlukan. Dalam situasi sekarang ini, guru tidak perlu harus menguasai seluruh platform tekologi pembelajaran. Mereka bisa memilih platform teknologi mana saja yang akan dimanfaatkan untuk pembelajaran daring. Tentunya disesuaikan dengan kondisi lingkungan masing-masing seperti kemampuan peserta didik dalam penggunaan aplikasi serta perangkat yang dimiliki.
Masa pandemi Covid-19 bisa dijadikan momentum untuk bangkit dalam penguasaan teknologi pembelajaran. Sehingga pasca wabah Covid-19 penggunaan teknologi pembelajaran di kelas juga meningkat.

2.      Sarana.
Dalam pelaksanaan pembelajaran secara online, sarana pendukung menjadi sebuah keniscayaan. Tanpa adanya sarana pendukung, pembelajaran secara online tidak mukin bisa terlaksana. Sarana untuk melakukan pembelajaran online diantaranya handphone Android, tablets, komputer/lapto. Tantangan dalam pembelajaran online yang berkaitan dengan sarana diantaranya: 1) Seberapa banyak sekolah memiliki sarana untuk mendukung pembelajaran online untuk guru, 2) Seberapa banyak guru yang memiliki sarana yang mendukung pembelajaran online, 3) Seberapa banyak peserta didik yang memiliki sarana untuk pelaksanaan pembelajaran online.

3.      Jaringan Internet.
Setiap kegiatan yang berbasis online tentunya memerlukan jaringan internet. Setiap daerah tentunya memiliki tantangan berbeda berkaitan dengan jaringan internet. Pada daerah yang jaringan internetnya lemah maka proses pembelajaran secara online  akan terganggu. Pengadaan jaringan internet tidak bisa dilakukan oleh sekolah karena jaringan internet bergantung kepada provider penyedia jasa. Yang bisa dilakukan oleh sekolah bila sinyal internet lemah adalah pengadaan alat penguat sinyal.

4.      Pembiayaan.
Pembelajaran jarak jauh yang menggunakan media online sudah pasti memerlukan biaya. Semakin sering penggunaan kegiatan online, maka semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan. Tantangan tentang pembiayaan antara lain 1) Apakah sekolah menganggarkan dana untuk pengisian pulsa atau kuota internet bagi para guru, 2) Bila kemampuan sekolah rendah dalam pembiayaan, apakah guru memiliki kemampuan untuk membiayai sendiri kegiatan pembeajaran online, 3) Apakah orang tua siswa memiliki kemampuan untuk pengadaan kuota internet dalam pembelajaran online bagi anaknya.

5.      Siswa.
Siswa sebagai obyek pembelajaran memegang peran penting dalam keterlaksanaan pembelajaran jarak jauh melalui daring. Kemampuan siswa dalam penggunaan teknologi sangat diperlukan. Tantangan bagi siswa adalah bagi siswa yang belum menguasai teknologi. Guru tentunya harus mencari jalan keluar untuk memecahkan tantangan tersebut, misalnya meminta bantuan kepada orang tua untuk mendampingi, berkelompok dengan teman yang menguasai teknologi dan sebagainya.
6.      Dukungan Orang Tua.
Program belajar dari rumah yang dilakukan saat ini sangat membutuhkan dukungan orang tua. Dukungan dapat diberikan berupa pengawasan terhadap belajar anak, membantu memecahkan masalah belajar, mendampingi anak saat belajar, penyediaan perangkat belajar online serta biaya pengadaan pulsa atau kuota internet. Tantangannya adalah sejauhmana dukungan orang tua siswa terhadap program belajar dari rumah. Guru diharapkan mampu menjalin komunikasi dengan baik bersama para orang tua siswa. Dengan komunikasi yang baik, diharapkan orang tua siswa akan memiliki kesadaran penuh terhadap program belajar dari rumah bagi anaknya.
7.      Kunjungan rumah.
Kunjungan rumah merupakan alternatif terakhir bila pempelajaran secara online saat pandemi Covid-19 tidak terlaksana. Kunjungan rumah adalah guru mengunjungi peserta didik ke rumah-rumah. Guru menyampaikan materi  dan memberikan tugas-tugas yang akan dikerjakan peserta didik untuk beberapa hari ke depan. Setiap peserta didik tentunya tidak bisa dikunjungi setiap hari, bisa 3 hari sekali atau bahkan seminggu sekali sesuai kondisi. Kunjungan rumah dimaksudkan untuk memastikan bahwa setiap peserta didik mendapatkan pelayanan pembelajaran. Kunjungan rumah dilakukan kepada peserta didik yang tidak memiliki akses untuk pembelajaran secara daring.
Tantangan yang dihadapi dalam kunjungan rumah antara lain 1) Guru takut tertular virus corona, 2) Jarak rumah antar siswa berjauhan, 3) Jarak rumah siswa jauh dari sekolah, 4) Terbatasnya alat pelindung diri, 5) Biaya transportasi saat kunjungan rumah, 6) Letak geografis yang sulit dan sebagainya.

Tantangan guru pada masa pandemi Covid-19 untuk melaksanakan program belajar dari rumah pada kenyataannya tentu lebih banyak dari yang diungkapkan di atas. Semua tantangan yang ada tentunya bukan untuk dihindari tetapi untuk dihadapi dan dicarikan solusi. Keberhasilan seorang guru pada masa pandemi Covid-19 ini adalah bila bisa menaklukkan segala tantangan yang dihadapi dengan mencarikan solusi. Solusi terbaik adalah solusi yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Solusi digunakan untuk memastikan setiap peserta didik mendapatkan pelayanan yang baik dalam belajar dari rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ASESMEN

  Pengertian Asesmen   Banyak ahli yang mengemukakan pengertian asesmen. Pengertian itu ada yang sama dan ada yang berbeda. Di antaranya, M...