Proses pembelajaran menggunaan pendekatan saintifik hal ini dimaksudkan
untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan
ilmiah. Informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja,
tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi
pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik untuk mencari
tahu dari berbagai sumber observasi, bukan
diberi tahu.
Kondisi
pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu
merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan
masalah dengan menjawab saja.
Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta
didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin
dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata). Dengan pendekaan Saintifik dapat membentuk peserta
didik mempunyai domain Sikap, Keterampilan dan
pengetahuan yang seimbang dan utuh sesuai tuntutan pendidikan abad 21.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi, maka prinsip
pembelajaran yang digunakan adalah:
- dari peserta didik diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu;
- dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumberbelajar;
- dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
- dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
- dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
- dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
- dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
- peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hard skills) dan keterampilan mental (softskills);
- pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
- pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
- pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
- pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
- Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
- Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik.
Untuk Domain Sikap menurut Krathwohl maka langkah
ilmiah yang dapat dicapai adalah menerima, merespon, menilai, mengorganisasikan
atau internalisasi diri dan akualisasi diri.
Adapun untuk domain keterampilan menurut Dyers peserta
didik perlu dibina dalam mencapai kompetensi yang berguna bagi dirinya dalam
mencapai keterampilan dengan langkah, mengamati,
menanya, mencoba, menalar serta mengkomunikasikan
hasil kerjanya.
Bloom memberikan konsep
pengetahuan dengan langkah mengingat atau tahu sesuatu, memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi. Dari ketiga
langkah saintifik menurut para pakar di atas dapatlah kita lakukan
penerapan dalam pembelajaran tematik
terpadu yang sesuai dengan kebutuhan anak sehingga dapat menciptakan suatu
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Mengamati (Observing)
Menanya (Questioning)
Menalar (Associating)
Mencoba (Experimenting)
Membentuk Jejaring (Networking)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar