PENGERTIAN
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
Pembelajaran tematik terpadu
dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu. Pembelajaran
terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan
beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk memberikan
pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Peserta didik dalam memahami
berbagai konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.
Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu
berawal dari tema yang telah dipilih/ dikembangkan oleh guru yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional
pembelajaran tematik ini tampak lebih menekankan pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang lebih diutamakan
pada makna belajar dan keterkaitan
berbagai konsep mata pelajaran. Keterlibatan
peserta didik dalam belajar lebih diprioritaskan dan pembelajaran
bertujuan untuk mengaktifkan
peserta didik, memberikan pengalaman
langsung serta tidak tampak adanya pemisahan antar mata pelajaran satu dengan
lainnya.
1. Fungsi dan Tujuan
Pembelajaran
tematik terpadu berfungsi
untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami
konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar
karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan
bermakna bagi peserta didik.
Tujuan pembelajaran tematik
terpadu adalah:
a.
mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau
topik tertentu,
b.
mempelajari
pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema
yang sama,
c.
memiliki
pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan,
d.
mengembangkan
kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai mata pelajaran lain
dengan pengalaman pribadi peserta didik,
e.
lebih
bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata,
seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain,
f.
lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena
materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas,
g.
guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran
yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam
2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan,
h.
budi
pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat
sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
2.
Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu
a.
Berpusat pada anak
b.
Memberikan pengalaman langsung pada anak
c.
Pemisahan antar muatan pelajaran tidak begitu jelas (menyatu
dalam satu pemahaman dalam kegiatan)
d.
Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran
dalam satu proses pembelajaran (saling terkait antar muatan pelajaran yang satu
dengan lainnya)
e.
Bersifat luwes (keterpaduan berbagai muatan pelajaran)
f.
Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai
dengan minat dan kebutuhan anak (melalui penilaian proses dan hasil belajarnya)
3. Kekuatan Tema
dalam Proses Pembelajaran
Anak pada usia sekolah dasar berada pada
tahapan operasi konkret, mulai menunjukkan perilaku yang mulai memandang dunia secara
objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan
memandang unsur-unsur secara serentak, mulai berpikir secara
operasional, mempergunakan cara berpikir
operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, membentuk dan
mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan
mempergunakan hubungan sebab akibat. Oleh
karena itu pembelajaran yang tepat adalah dengan mengaitkan konsep materi
pelajaran dalam satu kesatuan yang berpusat pada
tema adalah yang paling sesuai. Kegiatan
pembelajaran akan bermakna jika dilakukan dalam
lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan
kontekstual, anak mengalami langsung yang dipelajarinya, hal ini akan diperoleh melalui pembelajaran tematik. Pembelajaran yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Dari penjelasan di atas maka pembelajaran tematik memiliki
beberapa kekuatan dan keuntungan antara lain:
a.
memberikan pengalaman dan
kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan anak
b.
menyenangkan karena
bertolak dari minat dan kebutuhan anak
c.
hasil belajar dapat
bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
d.
mengembangkan keterampilan
berpikir anak sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
e.
menumbuhkan keterampilan
sosial dalam bekerja sama
f.
memiliki sikap toleransi,
komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain, dalam arti respek terhadap
gagasan orang lain.
g.
menyajikan kegiatan yang
bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam
lingkungan anak.
4. Peran Tema dalam
Proses Pembelajaran
Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran, dengan memadukan
beberapa mata pelajaran sekaligus. Adapun mata pelajaran yang dipadukan adalah muatan
pelajaran PPKn Bahasa Indonesia, IPS, IPA, Matematika, Seni Budaya, Prakarya dan Pendidikan
Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.
Di dalam struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah disebutkan bahwa untuk peserta didik
kelas 1 sampai dengan kelas 6 penyajian pembelajarannya menggunakan
pendekatan tematik. Penyajian pembelajaran untuk
kelas 4 memiliki alokasi waktu kumulatif 36 JP per
minggu. Namun
demikian penjadwalan dalam hal ini tidak terbagi secara kaku melainkan diatur secara
luwes. Untuk kurikulum 2013 tema sudah disiapkan oleh pemerintah yang
dikembangkan dalam subtema dan satuan pembelajaran.
Pembelajaran tematik diawali dengan pembuatan tema selama satu tahun,
kemudian dengan tema-tema yang telah dibuat tersebut, guru menganalisis semua standar
kompetensi lulusan yang diturunkan ke dalam kompetensi inti dan selanjutnya
mengalir ke kompetensi dasar dan membuat indikator dari
masing-masing Kompetensi Dasar dari muatan mata pelajaran yang ada di setiap kelas. Setelah itu dibuat hubungan pemetaan antara KD dan indikator dengan tema yang telah disiapkan (oleh
Pemerintah) selama satu tahun. Berikutnya dari pemetaan hubungan tersebut dilanjutkan dengan membuat jaringan KD
& indikator dari setiap tema dan
subtema yang telah dibuat. Setelah jadi semua
jaringan selama satu tahun dilanjutkan dengan menyusun silabus tematik dan yang
terakhir menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik.
5. Model
Pembelajaran Tematik Terpadu
Model Pembelajaran Tematik Terpadu melalui beberapa tahapan yaitu pertama guru harus mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai muatan
pelajaran untuk satu tahun. Kedua guru melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan membuat indikator dengan
tetap memperhatikan muatan materi dari Standar Isi. Ketiga membuat hubungan pemetaan antara kompetensi dasar, indikator dengan tema. Keempat membuat jaringan KD, indikator. Kelima menyusun silabus
tematik dan keenam membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengondisikan pembelajaran
yang menggunakan pendekatan Saintifik. Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah
ini.
a. Memilih/Menetapkan Tema
Penentuan dan pemilihan tema yang akan dikembangkan di sekolah
dasar
dapat mempertimbangkan
kriteria pembuatan tema sebagai berikut :
- tema tidak terlalu luas namun dapat
dengan mudah dipergunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran
- tema bermakna, artinya bahwa tema yang
dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar
selanjutnya
-
harus
sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak
-
tema
yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak di sekolah
- tema
yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa autentik yang
terjadi di dalam rentang waktu belajar
-
mempertimbangkan kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat terhadap hasil belajar peserta didik
- mempertimbangkan
ketersediaan sumber belajar
b.
Melakukan Analisis
SKL, KI, Kompetensi Dasar dan Membuat
Indikator
Analisis Kurikulum (SKL, KI dan KD serta membuat indikator) dilakukan dengan cara
membaca semua Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar
dari semua mata pelajaran. Setelah memiliki sejumlah tema untuk satu tahun, barulah dapat
dilanjutkan dengan menganalisis Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti serta Kompetensi Dasar (SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai mata pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS,
PPKn, Matematika,
Seni-Budaya dan Prakarya, Olah Raga, Jasmani dan Kesehatan. Kemudian masing-masing Kompetensi Dasar dibuatkan indikatornya
dengan mengikuti kriteria pembuatan indikator.
c.
Melakukan Pemetaan
KI, Mata Pelajaran , Kompetensi Dasar,
Indikator dengan Tema
Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran telah disediakan dalam
Kurikulum 2013, demikian juga sejumlah tema untuk proses pembelajaran selama
satu tahun untuk Kelas 1 sampai dengan Kelas 6 telah disediakan pula. Namun
demikian guru masih perlu membuat Indikator dan melakukan kegiatan pemetaan
Kompetensi Dasar dan indikator tersebut dikaitkan dengan tema yang
tersedia dimasukkan ke dalam format pemetaan agar lebih memudahkan proses
penyajian pembelajaran, indikator mana saja yang dapat disajikan
secara terpadu dengan cara memberikan cek ( √ ).
d.
Membuat Jaringan
Kompetensi Dasar
Kegiatan berikutnya setelah dilakukan pemetaan Kompetensi Dasar, indikator
dengan Tema dalam satu tahun dan telah terpetakan indikator
mana saja yang akan disajikan dalam setiap tema, maka sebaiknya dilanjutkan dengan
membuat Jaringan KD dan indikator dengan cara menurunkan hasil
cek dari pemetaan ke dalam format Jaringan KD & indikator.
e.
Menyusun Silabus
Tematik Terpadu
Setelah dibuat Jaringan KD &
Indikator, langkah Guru selanjutnya adalah menyusun silabus tematik untuk
lebih memudahkan Guru dalam melihat seluruh desain pembelajaran untuk setiap
Tema sampai tuntas tersajikan di dalam proses pembelajaran. Dalam silabus tematik ini
memberikan gambaran secara menyeluruh tema yang telah dipilh akan disajikan
berapa minggu dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam penyajian tema
tersebut. Silabus tematik terpadu memuat komponen sebagaimana
panduan dari Standar Proses yang meliputi 1) Kompetensi Dasar mana saja yang
sudah terpilih (dari Jaringan KD), 2) Indikator (dibuat oleh Guru, juga
diturunkan dari Jaringan) 3) Kegiatan Pembelajaran yang memuat perencanaan
penyajian untuk berapa minggu tema tersebut akan dibelajarkan, 4)
Penilaian proses dan hasil belajar (diwajibkan memuat penilaian dari aspek
sikap, keterampilan dan pegetahuan) selama
proses pembelajaran berlangsung 5) Alokasi waktu ditulis secara utuh kumulatif satu
minggu berapa jam pertemuan (misalnya 30 JP x 35 menit) x 4 minggu; 6) Sumber dan Media.
f.
Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu
Langkah terakhir dari sebuah perencanaan adalah dengan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu.
Di dalam RPP Tematik Terpadu ini diharapkan dapat tergambar proses
penyajian secara utuh dengan memuat berbagai konsep mata pelajaran yang
disatukan dalam tema. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini peserta didik
diajak belajar memahami konsep kehidupan secara utuh. Penulisan identitas tidak
mengemukakan mata pelajaran, melainkan langsung ditulis tema apa yang
akan dibelajarkan.
Penyusunan
RPP Tematik Terpadu sebagaimana dalam
penyusunan silabus seyogyanya mengacu pada komponen penyusunan RPP dari Standar
Proses yang meliputi: Identitas: Satuan Pendidikan, Tema, Kelas, Semester,
Alokasi Waktu. 1) Kompetensi Inti: merupakan jabaran dari SKL ada 4 Kompetensi Inti yang harus ditulis
semuanya, karena merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dicapai. 2)
Kompetensi Dasar hasil penyempurnaan Standar Isi dari Kurikulum 2013 semua mata pelajaran yang
telah dipilih dan tertulis di jaringan KD
& indikator
3) Indikator dari semua mata pelajaran
yang telah dibuat dan di tuangkan di Pemetaan; 4) Tujuan Pembelajaran yang diharapkan dicapai
dari keterpaduan berbagai mata pelajaran 5) Materi Pembelajaran meliputi berbagai mata pelajaran 6) Metode
pembelajaran; 7) Pembelajaran memuat kegiatan Pendahuluan,
Kegiatan Inti (memuat langkah pembelajaran tematik terpadu
memadukan berbagai mata pelajaran yang disatukan
dalam Tema, tersaji secara sistematis dan sistemik dalam tuangan yang menggambarkan pendekatan Saintifik (memuat komponen mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan hasil) dan
diakhiri dengan Kegiaan Penutup; 8) Sumber dan Media yang memuat semua sumber
dan media pembelajaran yang dipergunakan dalam pembelajaran 9) Penilaian, meliputi
proses dan hasil belajar seyogyanya dilampirkan instrumen dan rubrik
penilaiannya, baik untuk kepentingan proses dan ketercapaian hasil belajar
siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar